Bissmillahirohmanirohim
قل هو الله احد.الله ااصمد ,لم يلد ولم يولد ,ولم يكن له كفوا احد ,
Ayat diatas mengatakan
katakanlah : katakanlah , wahai Nnabi Muhammad, kepada yang bertanya kepadamu
bahkan siapapun bahwa Dia Yang Wajib
wujud-Nya dan yang berhak disembah adalah Allah Tuhan yang maha esa.
Kata ( قل ) qul/katakanlah
membuktikan bahwa Nabi Muhammad saw. Menyampaikan segala sesuatu diterimanya
dari ayat-ayat al-qur’an yang disampaikan oleh Malaikat Jibril as.
Seandainya ada sesuatu yang
disembunyikan atau tidak disampaikan, yang paling wajar untuk itu adalah
semacam kata qul ini.
Kata( هو )
huwa/biasa diterjemahkan Dia. Berfungsi untuk menunjukan betapa penting
kandungan reaksi berikutnya, yakni : Allah Ahad. Kata ( هو)
Huwa disini dinamai dhamir asy-sya’n atau al-qishshah atau Al-hal. Menurut
Mutawalli asy-Sya’rawi, allah adalah gaib, tetapi kegaiban-Nya itu mencapai
tingkat syahadatl nyata melalui ciptaan-Nya. Dengan demikian jika anda berkata
Huwa/Dia, ketika itu juga anda bagaikan berkata bahwa al-Hal (keadaan) yang
sebenarnya adalah Allah Maha Esa. Kata Huwa disini menunjukan Allah gaib, Dia
gaib karena Dia Cahaya, dengan cahaya anda melihat sesuatu , tetapi dia sendiri
tidak dilihat sampai ada cahaya yang melebihi-Nya, Allah maha wajar jika kita tidak
melihatnya. Seandainya dia terlihat, hakikatnya diketahui dan Dia terjangkau
maka Dia tidak wajar lagi dipertuhan.para tafsir al-qasimi, memahami kata ( هو)
Huwa berfungsi sebagai menekannkan kebenaran , yakni apa yang disampaikan itu
merupakan berita yang benar dan yang haq dan didukung oleh bukti-bukti yang
tidak diragukan.
Kata ( الله )
Allah adalah nama bagi suatu Wujud Mutlak, yang berhak disembah, pencipta,
pemelihara, dan pengatur seluruh jagat raya.
Ada yang mengatakan bahwa ia adalah
nama yang tidak terampil dari satu akar kata tertentu, dan ada juga yang
menyatakan bahwa ia terampil dari kata (
اله ) aliha yang brerarti
mengherankan, menakjubkan. Karena setiap perbuatan-Nya menakjubkan, dan ada
juga yang berpendapat bahwa kata ilah terambil dari akar kata yang berarti
ditaati karena Allah atau Tuhan selalu ditaati.
Kata ( احد )ahad/esa
terambil dari akar kata (وحدة ) wahdah/kesatuan seperti
juga kata wahid yang berarti satu.
Kata ( احد )ahad bisa berfungsi sebagai nama dan bisa
juga sebagai sifat bagi sesuatu. Kata ( احد )ahad
berfungsi sebagai nama sifat Allah yang artinya bahwa Allah memiliki sifat
tersendiri yang tidak memiliki oleh selain-Nya.
Allah memang disifati juga dengan
kata Wahid seperti antara lain dalam firman-Nya
والهكم اله واحد لااله الا هوالرحمن الرحيم
Tuhanmu adalah tuhan yang wahid,
tiada tuhan selain Dia, Dia yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang’’
Q.S
al-Baqarah 163
Wahid pada ayat al-baqarah itu
menunjukan kepada keesaan zat-Nya disertai dengan keragaman sifat-sifat-Nya.
Kata ( الصمد ) ash-shamad terambil
dari kata kerja ( صمد ) shamad yang berarti menuju,
ash-shamad adalah kata jadian yang berarti yang dituju. Kata ( الصمد) ash-shamad berbentuk
ma’rifah (definite) yakni dihiasi oleh alif dan lam berbeda dengan ahad
berbentuk nakirah (indefinite). Menurut ibn Taimiah, karena kata ahad tidak
digunakan kedudukannya sebagai sifat (adjektif) kecuali terhadap Allah sehingga
disini tidak perlu dihiasi dengan alif dan lam berbeda dengan kata ash-shamad
yang digunakan terhadap Allah, manusia atau apapun.
Kata ( يلد )
yalid/beranak ( يولد )
yulad/dipergunakan terampil dari kata ( ولد ) walada yang digunakan
al-qur’an/menggambarkan hubungan keturunan sehingga kata (ولد )
walid, misalnya, berarti ayah dan yang dimaksud adalah ayah kandung, (ولد ) walad adalah anak kandung, ( والدة ) walidah adalah ibu
kandung, ini berbeda dengan kata ( اب
) ab yang bisa berarti ayah kandung atau ayah angkat. Beranak atau diperanakan
menjadikan adanya sesuatu yang keluar darinya dan ini mengantar kepada
terbaginya zat Tuhan, bertentangan dengan arti ahad serta bertentangan dengan
hakikat dan sifat-sifat Allah. Anak dibutuhkan oleh mahluk berakal untuk
melanjutkan eksitensinya atau untuk membantunya, sedang tuhan kekal
selama-lamanya dan tidak memerlukan bantuan.
Kata ( لمlam digunakan untuk menafikan sesuatu
yang telah lalu, yang dinafikan terlebih
dahulu adalah lam yalid/tidak beranak baru lam yulad/Tidak diperanakan. Ayat
ini menafikan segala macam kepercayaan menyangkut adanya anak atau ayah bagi
Allah swt, baik yang dianut oleh kaum musyrikin, orang-orang Yahudi, Nasrani,
Majusi, atau sementara filosof, baik anak tersebut berbentuk manusia atau
tidak. Tidak ada satupun, baik dalam imajinasi, apalagi dalam kenyataan, yang
setara dengan-Nya dan tidak ada sesuatupun yang menyerupai-Nya.
Kata ( كفوا )
kufuwan terambil dari kata ( كفؤ ) kufu, yakni sama, sementara para ulam
memahami kata ini dalam arti istri,
وانه تعلى جد ربنا مااتخد صحبة ولاولدا
‘’dan bahwasannya Maha tinggi
kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristri dan tidak (Pula) beranak’’ Q.S
al-jinn: 3
Banyak ulama memahami ayat diatas
sebagai menafikan adanya sesuatu apapun serupa dengan-Nya. Ayat ini menafikan
hal tersebut sehingga, dengan demikian, ayat terakhir ini menafikan segala
macam kemusyrikan terhadap Allah swt.
Dengan demikian surah
al-ikhlash menetapkan keesaan Allah secara murni dan menafikan segala macam
kemusyrikan terhadap-Nya. Wajar jika Rosul saw. Menilai surah ini sebagai
“Sepertiga Al-Qur’an” (HR.Malik, Bukhari
dan Muslim).
Dalam arti makna yang dikandungnya
memuat keseluruhan Al-qur’an mengandung akidah, syariat, dan ahlak, sedang
surah ini adalah puncak akidah. Maha benar Allah dalam segala firman-Nya. Wa
Allah A’alam.
youtube - Videoslots.cc - YouTube
BalasHapusyoutube › youtube-dl › youtube-dl Videoslots.cc youtube Videolots.cc youtube. Youtube: YouTube Video Slots. YouTube: YouTube Video Slots. YouTube: YouTube Video Slots. YouTube: YouTube Video youtube downloader Slots. youtube. YouTube: Video Slots.